Jumat, 08 November 2013

Cara Merawat Camera Digital Yang Baik dan Benar

Kamera digital merupakan salah satu gadget yang digunakan untuk mengambil gambar baik berupa foto maupun video. Pada saat ini, kamera digital sudah terjual dan tersedia hamper di semua pasaran. Masyarakat dapat mendapatkan kamera hamper di semua took elektronik dan berbagai pasar swalayan.
Merawat Camera dengan Baik dan Benar
Pada era seperti sekarang ini, kamera digital memang bukan lagi barang mewah namun masyarakat masih banyak yang belum bisa memakai kamera digital ini dengan baik dan benar. Selain itu, masyarakat juga masih banyak yang tidak tahu bagaimana cara merawat kamera digital yang baik sehingga kamera bisa tetap awet dan berfungsi tahan lama. Untuk itu, di bawah ini ada beberapa tips bagaimana cara merawat kamera digital yang baik dan benar.
Pembersihan Kamera Yang Rutin
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenai keberssihan kamera digital itu sendiri. Lakukanlah pembersihan yang rutin mungkin bisa seminggu atau dua minggu sekali dan juga setiap habis digunakan. Gunakan lap atau kain kering yang khusus untuk kamera untuk bagian luar, sedangkan bagian dalam gunakan blower untuk membersihkan debu dan kotoran.
Perhatikan Tempat Penyimpanan
Tempat penyimpanan kamera adalah hal penting lainnya yang harus diperhatikan. Simpanlah di tempat yang tertutup yang meminimalisasi masuknya debu ke kamera. Namun perhatikan juga untuk tidak menaruh kamera dalam tempat seperti lemari baju untuk menghindari jamur yang bisa menempel pada lensa kamera digital anda. Selain itu, kapur barus atau kamper juga ternyata tidak baik jika diletakkan dengan kamera anda. Kapur barus yang menguap dapat merusak chip- chip yang berada dalam kamera digital.
Hindarkan Dari Air
Untuk kamera yang tidak anti air, usahakan untuk sebisa mungkin menghindarkan kamera dari air, terutama air laut. Air laut sangat mudah menyebabkan karat pada kamera. Segera bersihkan kamera anda jika terkena air dengan kain yang kering atau dengan peniup angin yang didesain khusus untuk kamera digital.
Perawatan Lensa
Lensa menjadi salah satu perangkat yang harus diperhatikan perawatannya. Lensa sebaiknya jangan terlalu sering dibersihkan, bersihkanlah seperlunya saja. Gunakan kain yang memang khusus untuk lensa, jangan gunakan tissue atau kain kaos sembarangan. Berilah pelindung pada lensa baik untuk bagian depan maupun bagian belakang. Untuk bagian depan pasanglah filter ultra violet dan bodycup untuk bagian belakang. Perhatikan, jangan sampai terdapat goresan pada bagian lensa kamera anda.
Hindarkan dari Sinar Matahari Langsung
Hal selanjutnya adalah meminimalkan kontak sinar matahari langsing dengan kamera anda. Beberapa tipe kamera ada yang sensitive dengan sinar matahari langsung. Sinar matahari juga dapat merusak beberapa bagian kamera yang etrbuat dari plastic dan komponen elektronik lainnya. Sebaiknya gunakan filter yang sesuai dengan kamera anda.
Camera Digital
Beberapa tips lain tentang cara merawat camera dengan baik dan benar yang bisa anda pelajari yaitu:
  1. Ketika anda akan menggunakan kamera digital anda sebaiknya anda bersihkan dulu tangan anda. Hal ini untuk menghindari kotorang yang ada dalam tangan menempel langsung pada kamera anda.
  2. Untuk menjaga keawetan baterai dan kamera pada umumnya, sebaiknya anda mematikan kamera anda secara manual dan meminimalisasi mematikan kamera secara otomatis.
  3. Jika anda dalam keadaan bepergian, gunakanlah tas khusus untuk kamera digital. Hal ini untuk menjaga kamera dari goncangan dan benturan.
  4. Jangan lupa untuk melakukan servis yang berkala yang meliputi semua perangkat luar dan dalam kamera.
Demikian beberapa tips dalam menjaga dan merawat kamera digital. Semoga bermanfaat bagi anda. Terima kasih sudah meluangkan waktu berkunjung ke blog ini.



Jumat, 30 Agustus 2013

Cara Mengambil Foto Yang Bagus   




Kamera digital banyak disukai konsumen karena hasil akhirnya bisa langsung dilihat, dan diulang jika hasil fotonya kurang memuaskan. Bagaimana teknik foto yang berkualitas lewat kamera digital? Simak beberapa tips cara ambil foto berikut ini:

1. Atur kamera dengan mode ukuran gambar paling besar.
Keuntungan dari mode ini adalah memungkinkan Anda dapat mencetak foto dalam ukuran foto terbesar tanpa ancaman hasil foto pecah. Selain itu Anda juga dapat memotong bagian yang tidak dikehendaki pada hasil foto tersebut. Tidak ada gunanya jika Anda membeli kamera digital dengan resolusi 5, 6, atau 8 megapiksel, tapi Anda tetap memasang mode ukuran foto standar, dan bukan maksimum.

2. Gunakan pengaturan kualitas foto dengan level maksimal.
Banyak gambar hasil kamera digital memakai format JPEG. JPEG menghasilkan gambar yang buruk jika dikompresi berlebihan. Agar gambar Anda tampak seperti aslinya, gunakan pengaturan kualitas foto dengan level maksimal.

3. Pakai tipe kamera digital gambar JPEG.
JPEG, meskipun bersifat lossy (kurang jelas), bisa jadi merupakan pilihan terbaik. Pasalnya, ketika Anda mengambil gambar dengan format JPEG, keuntungan yang diperoleh juga berlipat karena Anda bisa mengolahnya lagi dengan Adobe Photoshop.

Kamera digital SLR biasanya memberikan pilihan apakah Anda ingin menggunakan format JPEG, TIF atau Raw. TIF biasa digunakan untuk reproduksi grafis yang berbau seni, misalnya pada majalah dan koran. Sementara Raw, menyimpan apa adanya tanpa pemrosesan gambardengan ilmu fotografi lebih lanjut.

Dibanding dengan TIF dan Raw, format JPEG lebih mudah dikelola dengan Photoshop. Kedua format tersebut (TIF dan Raw-red) hanya akan menambah pekerjaan Anda sewaktu akan diproses pada Photoshop.

4. Camkan bahwa Whitte Balance itu penting.
Untuk kebanyakan pengambilan gambar, dianjurkan agar dimulai dengan mode Auto white balance. Fungsinya agar kamera digital Anda bisa membaca pewarnaan dari cahaya yang ada disekitarnya dan secara otomatis mengatur dirinya sendiri untuk mengoptimalkan white balance.

Mode Daylight cocok untuk hari terang, sementara jika hari berawan, dianjurkan agar Anda memakai mode Cloudy. Untuk mengevaluasi pewarnaan dan pencahayaan, jangan lupa mengetesnya dengan mengambil satu atau dua gambar.

5. Jangan lupa mengatur "Low ISO Number" atau "Use Auto ISO".

Hasil gambar akan lebih jernih jika Anda menggunakan ISO rendah, namun sensitivitas kamera digital dalam menangkap cahaya menjadi lebih rendah. Sementara jika memakai ISO terlalu tinggi, seperti dilansir Dale laboratories, hanya akan menimbulkan noise pada gambar.

6. Optimalkan penggunaan Histogram.
Dengan menggunakan histogram Anda dapat melihat seberapa optimal sensitivitas sensor kamera digital dalam menangkap gambar.

7. Hindari menggunakan zoom secara foto digital.
Sebaiknya jangan menggunakan zoom secara digital karena hanya akan membuat kinerja chip yang mengatur tingkat resolusi (piksel) pada kamera menjadi boros. Coba gunakan zoom dari lensa kamera digital saja, agar bisa menghemat penggunaan chip. Selain itu hasil bidikan, jika menggunakan zoom secara digital, tidak sebagus jika menggunakan zoom lensa dalam ilmu fotografi.

8. Belilah kartu Memori berkualitas profesional.
Kecepatan rekam pengambilan gambar dengan memakai memori kamera digital yang berkualitas tinggi dapat mengimbangi teknologi kamera digital Anda. Misalnya dengan kartu memori berkecepatan 40x, dapat merekam 3 dari 10 jepretan berturut-turut dalam 1 detik. Sementara dengan memori 4x, Anda hanya bisa merekam 1 gambar dalam 3 detik. Keuntungannya, dengan memori berkualitas tinggi Anda tidak perlu mengkhawatirkan terjadinya pergeseran warna dalam foto.

9. Backup hasil foto dalam CD atau DVD.
Menyiapkan payung sebelum hujan adalah lebih baik. Pastikan backup seluruh kreasi foto-foto digital Anda dalam CD atau DVD, sebagai antisipasi jika hard drive Anda rusak..

Mengenal ISO Dalam Dunia Fotografi

Apa itu ISO?

Dalam fotografi tradisional atau film ISO atau ASA bisa diartikan sebagai seberapa sensitif-kah sebuah film terhadap cahaya. Parameter ISO diukur dengan menggunakan angka, mungkin Anda pernah melihat pada film tertera angka 100, 200, 400, 800, dan lain-lain. Semakin rendah angka atau jumlah ISO yang tertera berarti semakin rendah juga sensitifitas film dan lebih halus juga grain atau noise yang dihasilkan oleh film tersebut.
 http://click.union.ucweb.com/index.php?service=RedirectService&pub=admin@tongki18&offer_id=com.uc.browser.en.apk

Sony NEX-5N ISO comparison


Dalam fotografi digital sekarang ini ISO mengukur sensitifitas dari sensor kamera. Prinsip yang digunakan sama dengan apa yang berlaku pada fotografi film, semakin rendah angka ISO maka semakin rendah juga tingkat ke-sensitifan kamera terhadap cahaya, dan semakin sedikit grain atau noise yang dihasilkan. Pengaturan ISO tinggi biasanya digunakan untuk mendapatkan kecepatan rana yang cepat pada kondisi ruangan yang kekurangan cahaya atau gelap, contoh: pada event olah raga indoor dan Anda ingin membekukan gerakan aksi para atlet, dan konsekuensinya adalah hasil jepretan yang memiliki noise. Dibawah ini merupakan ilustrasi dari hasil pemotretan dengan menggunakan ISO 50, 100, 200 dan 400.

ISO 100 pada umumnya diterima sebagai ukuran ISO yang normal dan akan memberikan hasil yang memuaskan, sedikit noise atau grain. Kebanyakan orang lebih memilih untuk mengatur ISO pada kamera mereka dengan 'Auto Mode', dimana kamera akan menentukan pengaturan ISO yang tepat berdasarkan kondisi pada saat pemotretan (setting secara otomatis serendah yang kamera bisa) tetapi kebanyakan kamera juga memfasilitasi Anda untuk menentukan pengaturan ISO Anda sendiri.
Ketika Anda ingin memiliki kendali penuh terhadap kamera, dan lebih memilih pengaturan ISO secara manual, Anda akan menjumpai bahwa itu akan berpengaruh terhadap aperture serta shutter speed, dan pengaturan ketiga-nya harus diselaraskan untuk mendapatkan exposure yang tepat. Sebagai contoh, jika Anda berniat meninggikan ISO dari 100 ke 400 maka Anda akan mendapatkan shutter-speed yang lebih atau aperture yang lebih kecil.
Ketika memilih pengaturan ISO alangkah lebih baiknya menanyakan hal-hal dibawah ini pada diri Anda sendiri:
  1. Cahaya - Apakah subyek foto cukup cahaya?
  2. Grain - Apakah Anda memang menginginkan foto dengan sedikit grain atau foto rendah noise?
  3. Tripod - Apakah Anda sedang menggunakan tripod?
  4. Subyek gerak - Apakah subyek foto Anda bergerak atau diam?
Jika ternyata subyek foto cukup cahaya, Anda ingin sedikit noise, menggunakan tripod, dan subyek Anda juga diam, kami rekomendasikan Anda untuk menggunakan pengaturan ISO rendah. 
Jika Anda dalam kondisi kurang cahaya, dan memang menginginkan nuansa noise/grain, tidak menggunakan tripod, atau subyek foto bergerak, Anda mungkin sebaiknya mempertimbangkan untuk meninggikan ISO yang berdampak pada kecepatan shutter yang lebih tetapi masih terexpose dengan baik. Konsekuensi dari meninggikan ISO ini tentu adalah hasil foto Anda akan lebih grain/noise
Berikut ini adalah contoh situasi-situasi yang mungkin membutuhkan ISO tinggi :
  1. Even olah raga indoor - subyek foto bergerak cepat dan Anda memiliki cahaya yang kurang
  2. Konser musik - kurang cahaya dan sering kali tidak boleh menggunakan flash
  3. Galeri seni, gereja, dan lain lain - Kebanyakan galeri memiliki peraturan yang melarang penggunaan flash, dan ruangan indoor bisa dipastikan kurang cahaya.
  4. Pesta ulang tahun - Penggunaan flash ketika klien yang berulang tahun sedang meniup lilin pasti akan merusak suasana bukan?
ISO merupakan aspek penting dalam fotografi digital dan untuk lebih memahaminya, Anda harus menguasai bagaimana melakukan pengaturannya pada kamera Anda. Lakukan percobaan atau eksperimen dengan memotret menggunakan pengaturan ISO yang berbeda, lihat bagaimana dampaknya terhadap foto-foto Anda.


Senin, 26 Agustus 2013

Tips Pemotretan Dengan Kamera Digital Biasa untuk Pemula


kamera digital biasa
kamera digital biasa

Obsesi fotografer amatiran, bisakah? Atau anda ingin dan punya cita-cita menjadi seorang fotografer professional?
Pengin jadi fotografer tapi cuma punya kamera digital biasa? Nggak masalah. Ilmu itu memang selalu jadiyang lebih utama. Untuk urusan fotografi, teknik lebih menguasai ketimbang kamera DSLR berada di tangan orang yang salah.
Memiliki sebuah kamera digital dengan kualitas optical zoom 8x sebenarnya setiap orang sudah bisa menghasilkan gambar yang bagus. Nah, teknik lagi-lagi menjadi kunci suksesnya.
Agar tidak buru-buru beli Nikon Coolpix P520 dkknya, lebih baik perhatikan teknik dasar pemotretan berikut ini:
  • Biasakan melalukan pemotretan di luar ruangan pada pagi atau siang hari, maksimal menjelang sore hari, dengan catatan kondisi sedang tidak gelap mendung. Pukul 7-10 adalah waktu cahaya terbaik karena sinar matahari masih menyamping arah datangnya, dan maksimal sore pukul 17.
  • Pada waktu yang disebut di atas, biasakan tidak menggunakan flash/ blitz karena agar cahaya tidak berlebihan yang bisa membuat objek kurang jelas. Sebentar-sebentar menggunakan flash/ blitz membuat batere cepat habis.
  • Biasakan untuk tiap klien/customer, Anda menyediakan memori kosong, artinya Anda segera memindahkan file foto sebelumnya, agar Anda tidak bingung karena file tercampur.
  •  Tidak membiasakan diri sebentar-sebentar mem-preview gambar-gambar yang telah diambil melalui LCD, ini akan membuat batere kamera cepat habis dan boros waktu.
  • Biasakan menggunakan fitur fokus otomatis, agar Anda tidak menghabiskan waktu karena berusaha memfokuskan gambar.
  • Tripod pastinya akan sangat membantu hasil gambar yang tenang dan pas, karena pemula seringkali belum terlalu bisa membuat hasil yang begitu fokus tanpa bantuan tripod.
  • Biasakan melepas batere dan memori card (maupun storage device lain yang dipakai) jika kamera akan tidak dipakai dalam waktu cukup lama, agar batere dan memori tidak mudah rusak.
Nah, sebenarnya mudah, bukan? Kini tentunya Anda paham bahwa kamera digital Anda yang berkualitas biasa saja bisa menghasilkan foto jernih yang begitu menarik dengan efek cahaya yang pas. Semua tergantung teknik Anda. saat Anda sudah cukup dana, barulah membeli kamera DSLR yang Anda inginkan, agar kamera canggih ini tidak sia-sia berada di tangan fotografer yang tepat.